Rabu, 29 Juni 2016

BERRYBENKA


Nama: Erick Pratama Afrieldy
Kelas: 4KA32
Npm: 12112523
Tugas sofskill yang ke 3


BERRYBENKA.COM
1.    Penjelasan Bisnis Berrybenka.
          Berrybenka merupakan situs e-commerce yang pada awalnya hanya menyediakan produk fashion untuk wanita. Namun kini mereka juga menyediakan pilihan produk fashion untuk pria. Berbeda dengan situs-situs lain, Berrybenka lebih memilih untuk bermitra dengan produsen lokal dan independen daripada merek yang lebih terkenal. Pada tahun 2013 lalu, e-commerce fashion Berrybenka memperoleh pendanaan sebesar US$ 5 juta. Tentu ini adalah jumlah investasi yang sangat besar bahkan bisa dikatakan salah satu jumlah investasi seri B yang terbesar di Indonesia di kala itu.

            Berrybenka didirikan oleh Jason Lamuda. Beliau terinspirasi dari situs ASOS dari Eropa dan Zozotown dari Jepang. Dalam kurun waktu 2011-2013, Berrybenka telah memperoleh dua kali pendanaan, yaitu dari TransCosmos, GREE Ventures, dan juga East Ventures. Ini merupakan tanda bahwa Berrybenka merupakan sebuah situs yang sangat berpotensi untuk menghasilkan keuntungan di masa depan.

        Dibandingkan website-website yang menjual produk lokal lainnya, bisa dikatakan Berrybenka termasuk salah satu situs yang paling menarik dari segi fotografisnya. Sedangkan untuk pemasaran toko online, foto produk merupakan suatu hal yang paling menentukan terjadinya pembelian karena calon konsumen tidak bisa langsung melihat produknya. Maka dari itu, jika Anda ingin sukses berjualan barang fashion di dunia online, jangan ragu-ragu untuk menyisihkan dana untuk foto produk yang profesional dan menarik.  Berrybenka menjual lebih dari 1000 merek lokal dan internasional, termasuk produk in-house label. Berrybenka menawarkan kombinasi produk fesyen dan kecantikan terkini untuk setiap gaya personal yang beragam. Kami menyediakan produk berkualitas terbaik untuk wanita dan pria, bervariasi dari pakaian, aksesori, sepatu, tas, produk olahraga dan kecantikan. Komitmen kami adalah memberikan pengalaman belanja online yang menyenangkan, mudah, dan terpercaya untuk memuaskan pelanggan dengan koleksi baru dan penawaran spesial setiap harinya, serta beragam keuntungan seperti kemudahan pengembalian produk hingga 30 hari setelah barang diterima, layanan bayar di tempat dan pengiriman gratis.

2            2.   Bentuk organisasi bisnisnya
           Bagi yang hobi belanja, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Berrybenka. Iya benar, Berrybenka.com adalah fashion e-commerce yang menyediakan koleksi lengkap mulai dari outerwear, dresses, atasan, bawahan, tas, sepatu, aksesoris dan masih banyak lagi. Anda tentunya sudah menjadi salah  satu pelanggan setia online shop terbesar di Indonesia ini kan. Apakah Anda semua sudah tahu Ladies? Pada bulan suci kali ini, Berrybenka mengadakan program ‘Shop&Donate’ bersama dengan Yayasan Hidung Merah.  Yayasan Hidung Merah sendiri merupakan organisasi non-profit yang berfokus pada bidang seni dan pendidikan di Jakarta, Indonesia. Organisasi ini bergerak pada tingkat masyarakat bawah dan mendukung perkembangan anak-anak yang kurang mampu melalui sirkus dan pendidikan. Yayasan Hidung Merah telah menaungi 190 anak-anak dan remaja, dan bertujuan untuk memberikan kesempatan pada anak-anak ini agar mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan mereka.
Semua dilakukan oleh Berrybenka karena berrybenka percaya bahwa banyak di antara Anda yang memiliki hati tulus untuk peduli terhadap pendidikan dan ingin menyumbang tetapi tidak tahu harus kemana. Karena pendidikan adalah senjata terbaik dalam mengubah dunia ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, dengan program ‘Shop&Donate’ yang merupakan program pertama Berrybenka, Berrybenka mengajak Anda untuk ikut berpartisipasi dalam program ini. Semua sumbangan yang sudah terkumpul nantinya akan didonasikan tertanggal 1 September 2013 kepada Direktur Yayasan Hidung Merah, Dan Roberts. Sumbangan ini diharapkan dapat mendukung pendidikan anak-anak Indonesia yang bernaung di bawah Yayasan Hidung Merah.
Kesempatan yang cukup jarang kan Ladies, di mana Anda bisa berbelanja tanpa takut merasa bersalah. Karena semakin banyak Anda berbelanja, semakin besar juga jumlah rupiah yang Anda sumbangkan untuk membantu pendidikan anak-anak kurang mampu di Indonesia.
Kesuksesan sebuah brand awareness yang dilakukan oleh setiap perusahaan dapat dilihat dari seberapa banyak publik dan masyarakat luas mengenal tentang brand suatu perusahaan tersebut.
Selain peluncuran koleksi selebriti Berrybenka The Label, Berrybenka juga tetap berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan-pelanggannya terutama untuk pelanggan baru. Pelayanan yang baik, keamanan dan kemudahan akses dalam berbelanja yang meliputi pengiriman barang, kemudahan sistem pembayaran dan proses retur yang tidak rumit dapat menjadi suatu daya tarik masyarakat untuk mengenal produk Berrybenka. Apabila masyarakat mulai mengenal produk-produk perusahaan dan pelanggan merasakan bahwa berbelanja di Berrybenka menyenangkan, awareness masyarakat terkait dengan brand tersebut juga akan terbangun dengan sendirinya.

3             3.    Etika dan profesionalisme bisnisnya seperti apa?
               Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat cepat. Dengan pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup manusia. Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk dapat sukses dalam bidang it tetapi tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, manusia juga harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu, teknologi dan kehidupan. Banyak ahli telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma dalam kehidupannya. 

Semakin banyaknya e-commerce membuat awareness masyarakat terkait dunia e-commerce dalam berbelanja semakinaman. Berrybenka berusaha membangun image yang positif agar masyarakat mendapatkan segi keamanan ketika berbelanja online di berrybenka. Memberikan pelayanan yang terbaik terhadap para konsumennya, selalu bisa menjalankan roda bisnisnya dengan baik dari waktu ke waktu itu salah satu profesionalisme dalam berbisnis online.


Selasa, 19 April 2016

KASUS PENYEBARAN VIDEO PORNO ARIEL DENGAN LUNA MAYA DAN CUT TARI



Kasus ini terjadi saat ini dan sedang dibicarakan banyak orang, kasus video porno Ariel “PeterPan” dengan Luna Maya dan Cut Tari, video tersebut di unggah di internet oleh seorang yang berinisial ‘RJ’ dan sekarang kasus ini sedang dalam proses.
Pada kasus tersebut, modus sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan atau individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut.
Penyelesaian kasus ini pun dengan jalur hukum, pengunggah dan orang yang terkait dalam video tersebut pun turut diseret pasal-pasal sebagai berikut, Pasal 29 UURI No. 44 th 2008 tentang Pornografi Pasal 56, dengan hukuman minimal 6 bulan sampai 12 tahun. Atau dengan denda minimal Rp 250 juta hingga Rp 6 milyar. Dan atau Pasal 282 ayat 1 KUHP.

Pengaturan pornografi melalui internet dalam UU ITE
Dalam UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik juga tidak ada istilah pornografi, tetapi “muatan yang melanggar kesusilaan”. Penyebarluasan muatan yang melanggar kesusilaan melalui internet diatur dalam pasal 27 ayat (1) UU ITE mengenai Perbuatan yang Dilarang, yaitu;
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.
Pelanggaran terhadap pasal 27 ayat (1) UU ITE dipidana dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 milyar (pasal 45 ayat [1] UU ITE).
Dalam pasal 53 UU ITE, dinyatakan bahwa seluruh peraturan perundang-undangan yang telah ada sebelumnya dinyatakan tetap berlaku, selama tidak bertentangan dengan UU ITE tersebut.

Bunyi pasal 29 UU RI NO. 44 tahun 2008 tentang pornografi:
Setiap orang yang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah).

Pasal 282 KUHP berbunyi:
Barangsiapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan di muka umum tulisan, gambaran atau benda yang telah diketahui isinya melanggar kesusilaan, atau barangsiapa dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, membikin tulisan, gambaran atau benda tersebut, memasukkannya ke dalam negeri, meneruskannya, mengeluarkannya dari negeri, atau memiliki persediaan, ataupun barangsiapa secara terang-terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta, menawarkannya atau menunjukkannya sebagai bisa diperoleh, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.”Dari kabar yang beredar di Mabes Polri, bahwa Luna dan Tari sudah menyandang predikat tersangka sejak beberapa hari lalu.







                                                                                       
Analisis:
Di permasalahan kasus ini sebenarnya benar – benar tidak baik untuk diperbuat dan disebar luaskan di dunia maya, apalagi dikasus ini tersangka yang terlibat yaitu orang yang sangat dikenal oleh masyarakat di dunia dan banyak orang yang tertarik padanya. Karena  masalah yang telah dibuat oleh ariel, luna dan cut tari ini adalah masalah yang sangat tidak baik jadi tersangka harus dihukum sesuai dengan pasal yang telah ada agar tersangka bisa bertanggung jawab dengan perbuatan yang telah dibuatnya.

Penangannya:

Untuk ke depannya tersangka harus benar – benar melakukan hal yang lebih baik lagi dan bisa di contoh oleh para fansnya dengan baik apa yang dilakukan oleh tersangka. Karna tersangka adalah orang yang sangat di kenal di dunia terutama di Indonesia jadi perbuatan apa yang di buat oleh ariel, luna dan cut tari pastinya masyarakat akan tahu, anak kecilpun juga banyak yang menyukai dengan penampilannya di dunia maya ataupun di acara televisi. Jadi untuk ariel, luna dan cut tari janganlah membuat hal – hal yang tidak baik lagi agar para masyarakat tidak mempunyai rasa kecewa yang besar, buatlah seni atau cara yang lain agar para fans mereka atau orang yang tahu mereka bisa bangga dengan apa yang telah dibuatnya. 

Rabu, 03 Februari 2016

Tukang Sol Sepatu Keliling

Tukang sol sepatu adalah orang yang sering kita lihat disekeliling rumah kita atau dimana kita sedang berjalan kadang kita juga melihatnya. Tukang sol sepatu ini adalah orang yang pekerjaanya membenarkan sepatu atau sandal manusia yang pada umumnya kita pakai untuk alas kaki kita sehari-hari, kelebihan tukang sol sepatu ini dia menjalani pekerjaannya ini dengan menggunakan kakinya sendiri tidak memakai gerobak ataupun sepeda. Dan bagi orang yang ingin memperbaiki sepatu atau sendalnya tidak perlu jauh-jauh untuk mencari orang yang bisa membenarkan sepatunya yang rusak, karena sudah ada orang yang bekerja sebagai tukang sol sepatu keliling. Tukang sol sepatu keliling ini bisa kapan saja waktunya pada saat kita cari kecuali pada malam hari, karna pada umumnya orang kalau sudah malam sudah waktunya untuk beristirahat, tukang sol sepatu ini dia bekerja bukan untuk mencapai targetnya dalam sehari, biasanya dia bekerja dibidang ini membuka dengan keinginannya sendiri dan tidak ada modal dari orang lain, makanya banyak kadang kita melihat tukang sol sepatu keliling itu nongkrong diwarung atau sedang bersantai-santai.   

Perbedaan Profesor dan Insinyur

Mungkin dari kita masih bingung apa yang membedakan antara insinyur dan professor. Memang antara insinyur dan professor sama-sama telah menyelesaikan pendidikan S3, tetapi ada yang membedakan antara dua profesi ini yaitu insinyur lulusan dari bidang teknik sedangkan professor lulusan dari bidang pendidikan.

Kamis, 19 November 2015

E-RESEARCH


KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, anugerah, pencerahan, dan kekuatan sehingga makalah ini yang berhubungan dengan e-research dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari banyak pihak serta kegigihan penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Walaupun dalam proses pembuatannya penulis mengalami kendala, namun berkat doa dan semangat dari semua pihak, makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua budi dan jasa pihak-pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini. Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini sehubungan dengan keterbatasan kemampuan, pengetahuan serta waktu yang ada. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis dan civitas akademika serta bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.




 PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Kegiatan riset atau penelitian saat ini sudah semakin bercirikan kerjasama tingkat nasional dan internasional, serta merupakan kegiatan kolaborasi multi-disiplin. Infrastruktur telekomunikasi dan internet menjadi salah satu faktor pendorong terkuat pada kegiatan penelitian atau riset. Istilah ‘e-research’merujuk pada kegiatan riset yang menggunakan serangkaian fasilitas teknologi informasi dan komunikasi, sedemikian rupa sehingga melahirkan cara kerja dan metode riset baru yang ditandai oleh beberapa hal berikut:
• Penggunaan jaringan pita-lebar (broadband) yang dilengkapi instrumen dan fasilitas riset, termasuk peralatan teknologi sensor dan penghimpunan data digital secara besar-besaran,
• Pemanfaatan perangkat lunak dan infrastruktur koneksi yang aman dan memenuhi persyaratan interoperability.
• Ketersediaan peralatan dan aplikasi riset berbasis digital yang meliputi peralatan khusus maupun peralatan lintas bidang yang bersifat interaktif
Walaupun saat ini e-research masih terlihat sebagai pendamping dari aktivitas riset ‘tradisional’, namun mulai terlihat bahwa kegiatan berbasis internet semakin memperlihatkan ciri khusus yang mungkin di suatu saat akan menjadi jenis riset tersendiri yang terlepas dari pola tradisional. Berbagai perangkat digital saat ini sudah mulai melahirkan peneliti dan ilmuwan yang secara kreatif menggunakan sumberdaya digital dan internet, termasuk menciptakan pola baru dalam kolaborasi dan penyebaran hasil karya ilmiah, sebagaimana kini terlihat dalam bentuk fenomena Open Access dan Open Archive Initiative. Sudah pula mulai terlihat percepatan kemunculan bidang-bidang baru yang memanfaatkan teknik pendulangan data (data mining) dan jaringan kerjasama antar negara.
1.2. Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini adalah hanya memberikan informasi tentang e-research.
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah memberikan informasi tentang e-research.
1.4. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam melakukan penulisan dan memahami isi dari penulisan ilmiah ini, maka penulis menyusunnya dalam empat bab dimana :
Dalam Bab Satu berisikan tentang pokok suatu permasalahan secara umum. Untuk mengetahui latar belakang suatu masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab Dua menjelaskan mengenai pembahasan teori yang berhubungan dengan e-research yaitu tentang telematika yang menjadi dasar penelitian dalam makalah ini yang penerapannya dapat disajikan terperinci pada bab selanjutnya.
Bab Tiga menjelaskan tentang pengertian e-research, konsep e-research, dll.
Bab Empat berisikan tentang penutup yang mengarah pada pemberian kesimpulan dan saran dari makalah ini guna untuk pengembangan dan penyempurnaan dalam penulisan ilmiah ini.








LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian telematika
Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis Telematique yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informasi.

Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa Telematics adalah singkatan dari Telecommunication as well as Informatics sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing as well as Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai (the brand new hybrid technology) yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian constituent dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah telematika kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi Telekomunikasi, media, dan Informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau (The Net). Dalam perkembangannya istilah Media dalam telematika berkembang menjadi wacana multimedia. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah telematika dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), telematika, multimedia, maupun Information as well as Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

Ragam Bentuk Telematika :
1. E-government : administrasi pemerintahan secara elektronik
2. E-commerce : transaksi perdagangan secara elektronik
3. E-learning : pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh dengan media internet.
4. E-research : penelitian yang dikembangkan secara elektronik
5. Di luar berbasis web telematika dapat berwujud hasil dari kerja satellite.










PEMBAHASAN

3.1 Pengertian E-Research
E-Research terdiri dari dua kata yaitu electronic dan research yang bermakna adalah penelitian yang dikembangkan secara elektronik atau online. E-Research merupakan perkembangan lebih lanjut dari E-Science , perkembangan E-Research dan E-Science karena adanya perkembangan teknologi informasi, Jaringan internet dan peralatan online lainnya di dalam komunitas peneliti, walaupun pada awalnya dikembangkan hanya untuk penelitian dan pengetahuan pada bidang yang berhubungan dengan internet dan teknologi tapi diharapkan bahwa nantinya e-research dan e-science dapat menjangkau seluruh bidang ilmu pengetahuan.
E-research sendiri memiliki konsep untuk menghubungkan seluruh peneliti di seluruh dunia agar dapat mengakses suatu hasil penelitianan ataupun mengadakan penelitian bersama sama dan berbagi data terhadap suatu penelitian, sehingga memudahkan para peneliti untuk mengadakan penelitian secara bersama-sama.
Saat ini berbagai situs e-research pun bermunculan di berbagai universitas dan diseluruh penjuru dunia, pada beberapa situs e-research dikembangkan oleh pihak dalam kampus tersebut sedangkan pada beberapa situs lainnya merupakan proyek bersama dari beberapa universitas terkemuka di dunia, sebagai contoh http://eresearch.lib.harvard.edu/V merupakan salah satu site yang dikembangkan oleh haravad sendiri sedangkan pada http://www.wun.ac.uk/index.php beberapa universitas mengambil bagian dalam pengembangan beberapa penelitian.
3.1 Konsep E-Research
Kegiatan riset atau penelitian saat ini sudah semakin bercirikan kerjasama tingkat nasional dan internasional, serta merupakan kegiatan kolaborasi multi-disiplin. Infrastruktur telekomunikasi dan internet menjadi salah satu faktor pendorong terkuat dari fenomena ini. Istilah ‘e-research’merujuk pada kegiatan riset yang menggunakan serangkaian fasilitas teknologi informasi dan komunikasi, sedemikian rupa sehingga melahirkan cara kerja dan metode riset baru yang ditandai oleh beberapa hal berikut:
• Penggunaan jaringan pita-lebar (broadband) yang dilengkapi instrumen dan fasilitas riset, termasuk peralatan teknologi sensor dan penghimpunan data digital secara besar-besaran,
• Pemanfaatan perangkat lunak dan infrastruktur koneksi yang aman dan memenuhi persyaratan interoperability.
• Ketersediaan peralatan dan aplikasi riset berbasis digital yang meliputi peralatan khusus maupun peralatan lintas bidang yang bersifat interaktif

Walaupun saat ini e-research masih terlihat sebagai pendamping dari aktivitas riset ‘tradisional’, namun mulai terlihat bahwa kegiatan berbasis internet semakin memperlihatkan ciri khusus yang mungkin di suatu saat akan menjadi jenis riset tersendiri yang terlepas dari pola tradisional. Berbagai perangkat digital saat ini sudah mulai melahirkan peneliti dan ilmuwan yang secara kreatif menggunakan sumberdaya digital dan internet, termasuk menciptakan pola baru dalam kolaborasi dan penyebaran hasil karya ilmiah, sebagaimana kini terlihat dalam bentuk fenomena Open Access dan Open Archive Initiative. Sudah pula mulai terlihat percepatan kemunculan bidang-bidang baru yang memanfaatkan teknik pendulangan data (data mining) dan jaringan kerjasama antar negara.
Riset astrophysics adalah salah satu contohnya. Riset ini sangat bergantung kepada data digital tentang ruang angkasa yang diperoleh dari berbagai stasiun pengamat di berbagai belahan dunia, serta perangkat lunak simulasi fisika yang menggunakan data hasil penelitian laboratorium. Berkat internet, bidang ini dapat tumbuh pesat sebagai sebuah upaya kolaboratif para peneliti seluruh dunia, tidak terhalangi oleh kesulitan komunikasi dan transportasi. Contoh lain adalah program PARADISEC, melibatkan 39 negara di Asia-Pasifik dan empat universitas di Australia, yang menghimpun data tentang budaya-budaya lokal hasil penelitian etnografi dan bahasa. Tak kurang dari 2000 rekaman digital dalam bentuk 254 bahasa lokal berhasil dihimpun program ini dalam bentuk digital, siap untuk dianalisis secara kolaboratif oleh berbagai ilmuan sosial-budaya dari berbagai negara .
Salah satu kunci utama keberhasilan riset yang berbasis kolaborasi tentu saja adalah pemakaian sumberdaya digital secara bersama. Dalam konteks inilah perpustakaan digital memainkan peran penting. Sebagai institusi yang sejak kelahirannya sudah terlibat dengan aktivitas riset, maka perpustakaan digital kini juga perlu menyiapkan diri menjadi bagian dari e-research. Secara lebih sempit, maka pengertian e-research di sini dapat dikaitkan dengan penyediaan jasa lewat portal perpustakaan, sebagaimana yang, misalnya, dilakukan universitas Harvard (http://lib.harvard.edu). Portal perpustakaan universitas ini menghimpun semua fasilitas elektronik dan digitalnya di satu ‘pintu’, mulai dari teks, aneka kamus, musik, foto, indeks, ensiklopedi, almanak, peta/atlas, sampai jurnal elektronik. Juga tersedia fasilitas yang membantu peneliti ‘melacak’ rujukan-rujukan di berbagai artikel ilmiah (atau citation linker).
Pemanfaatan teknologi portal yang ramah kepada pengguna (user friendly) memang menjadi salah satu kunci keterlibatan perpustakaan dalam e-research. Sebagaimana di Harvard, banyak universitas kini menyediakan komponen portal yang memungkinkan seorang peneliti membangun sendiri “ruang kerja” maya (di Harvard disebut sebagai My Research) untuk menyimpan hasil-hasil penelitian dan artikel-artikel yang mereka perlukan. Para peneliti juga dapat membuat semacam pangkalan data kecil yang menghimpun link ke berbagai sumberdaya sesuai kebutuhan mereka, untuk disimpan dalam berbagai “lemari digital” yang diberi nama My Citations atau My E-Journals atau My E-Resources. Ini semua mirip bookmark yang terdapat di setiap browser internet, namun memiliki berbagai fasilitas tambahan yang dapat dimodifikasi secara individual. Semua fasilitas ini pada dasarnya merupakan bentuk jasa perpustakaan yang sejak dahulu berupaya mempermudah bertemunya peneliti dengan sumber informasi.
Pada era digitalitasi dan internet saat ini, upaya ‘tradisional’ di atas menjadi semakin kompleks dan memerlukan pendekatan yang berbeda dari sisi pengelola perpustakaan. Dalam kenyataannya, e-research membutuhkan dukungan perpustakaan yang memahami situasi dan perkembangan riset internasional, sekaligus dipercaya di tingkat lokal maupun nasional untuk menjadi institusi penghubung antar ilmuwan. Selain itu, perpustakaan universitas saat ini tentu tidak lagi dapat mengandalkan akses setempat, dan harus aktif memahami sekaligus mengajak berbagai pihak untuk memahami perkembangan teknologi, terutama yang memungkinkan komunikasi lintas pijakan (platform). Sebagai pihak yang akan dipercaya mengelola himpunan data digital, perpustakaan mau tidak mau akhirnya harus menjadi institusi di universitas yang paling mumpuni dalam soal-soal simpan dan temu-kembali.
Pengelolaan perpustakaan digital juga harus mengikuti dinamika pesat dalam perkembangan riset yang menggunakan sarana komputer. Sebagai bidang kegiatan yang memproduksi dan mereproduksi ilmu, maka kegiatan riset berintikan sebuah pusaran produksi pengetahuan yang amat kencang. Perkembangan infrastruktur digital telah menimbulkan peluang pembentukan moda produksi pengetahuan baru (new mode of knowledge production). Moda produksi baru ini bercirikan kerjasama dan kolaborasi yang meluas, menembus batas-batas gedung laboratorium atau halaman kampus. Selain itu, intensitas dan cakupan kerjasama juga meningkat, melibatkan tidak saja akademisi, melainkan juga pihak pemerintah, dan industri dalam pola kerja baru yang mengandalkan komunikasi berbasis komputer dan telekomunikasi. Beberapa bentuk pendekatan baru pun bermunculan, tiga di antaranya yang paling relevan adalah:
• Systems of Innovation (lihat Edquist, 1997, 2001) sebagai sebuah pendekatan yang berkonsentrasi pada pembinaan kerjasama antar sistem secara meluas, di dalam mana terjadi produksi, komunikasi, dan aplikasi ilmu pengetahuan yang sangat intensif.
• New Production of Knowledge (lihat Gibbon et. al., 1994, Gibbons, 2000) memperlihatkan bagaimana berbagai riset yang semula berbasis disiplin tertentu atau khusus kini saling berkomunikasi, menimbulkan pola riset transdisipliner yang sekaligus berorientasi pada penyelesaian masalah-masalah terkini secara bersama-sama.
• Triple Helix Approach (lihat Etzkowitz dan Leydesdorff, 1997, 1998, 2000) yang menekankan pentingnya perkembangan fenomena hubungan dan antar hubungan (interrelationship) di kalangan universitas, industri, dan pemerintah.

Ketiga pendekatan baru di atas secara bersama-sama mewujudkan perubahan signifikan dalam praktik-praktik riset di berbagai belahan dunia. Pendekatan Systems of Innovation menempatkan produksi pengetahuan di dalam konteks yang lebih luas, menekankan pentingnya kaitan dan kerjasama antara berbagai pelaku riset, dan antara produksi pengetahuan dan aplikasinya di bidang industri. Pendekatan New Production of Knowledge menegaskan bahwa kerjasama antar pelaku riset ini memang akhirnya mendobrak batas-batas tradisional yang dibangun berdasarkan disiplin ilmu khusus pada masa lampau. Sementara pendekatan Triple Helix menggarisbawahi kemunculan konvergensi atau ‘penyebrangan’ lintas institusi, misalnya ketika perusahaan-perusahaan besar menjadi pusat penelitian dan akhirnya mendirikan universitas, sementara berbagai universitas sendiri kini berkiprah seperti perusahaan besar.
Akibat perubahan dalam moda produksi ilmu pengetahuan itu, muncul aneka kegiatan yang sangat langsung mempengaruhi praktik komunikasi ilmiah, dan dengan demikian juga mempengaruhi kegiatan simpan dan temu-kembali informasi yang selama ini dikelola oleh pihak perpustakaan. Misalnya, yang perlu diperhatikan adalah:
• Peningkatan dalam keragaman lokasi riset. Saat ini universitas dan laboratoriumnya bukan lagi satu-satunya lokasi riset yang ‘serius’. Berbagai institusi, misalnya rumah sakit, kantor pusat perbankan, media massa, adalah lokasi riset yang semakin berkembang. Demikian pula kerjasama antar mereka juga meningkat, baik yang melibatkan universitas sebagai pihak ketiga, maupun yang melibatkan pemerintah (misalnya riset flu burung melibatkan rumahsakit, universitas, pemerintah, industri obat, lembaga-lembaga donor, dan sebagainya).
• Dinamika penelitian antar-bidang (interdisciplinary) dan lintas-bidang (transdisciplinary) menghimpun peneliti dengan berbagai latarbelakang untuk mengatasi persoalan yang sulit diselesaikan dengan satu pengetahuan khusus saja. Misalnya, persoalan limbah, polusi dan kesehatan melibatkan tidak saja ilmuwan kimia-industri, tetapi juga ahli budaya, pekerja sosial, ekonom, dan ahli perancang kebijakan publik. Seringkali, muncul disiplin lintas-bidang akibat kolaborasi ini, misalnya dalam bentuk ilmu lingkungan hidup.
• Lembaga peneliti dan para ilmuwan semakin memfokuskan diri pada upaya menyelesaikan masalah-masalah nyata secara langsung, bukan lagi semata-mata pada teori dan teknik pencarian kebenaran.
• Batas-batas organisasional seringkali menjadi samar ketika kolaborasi dan komunikasi antar ilmuwan semakin meningkat, baik dalam intensitas maupun dalam kapasitas. Apalagi kemudian muncul kecenderungan untuk bersikap fleksibel dalam mendekati dan menyelesaikan masalah penelitian. Seringkali, pembentukan tim peneliti menjadi lebih leluasa, dan sebuah tim bisa saja dibubarkan, dimodifikasi, lalu dibentuk kembali sesuai keperluan yang berubah-ubah.
Perubahan pola komunikasi pun segera terlihat, termasuk dalam komunikasi ilmiah formal. Kepedulian yang meningkat dalam hal hak milik intelektual dibarengi oleh merebaknya komunikasi informal antar ilmuwan melalui saluran-saluran elektronik yang mudah diakses, seperti mailing list dan community blogs.











PENUTUP


5.1 Kesimpulan
E-Research merupakan perkembangan lebih lanjut dari E-Science , perkembangan E-Research dan E-Science karena adanya perkembangan teknologi informasi. Jaringan internet dan peralatan online lainnya di dalam komunitas peneliti, walaupun pada awalnya dikembangkan hanya untuk penelitian dan pengetahuan pada bidang yang berhubungan dengan internet dan teknologi tetapi diharapkan bahwa nantinya e-research dan e-science dapat menjangkau seluruh bidang ilmu pengetahuan. E-research sendiri memiliki konsep untuk menghubungkan seluruh peneliti di seluruh dunia agar dapat mengakses suatu hasil penelitianan ataupun mengadakan penelitian bersama sama dan berbagi data terhadap suatu penelitian, sehingga memudahkan para peneliti untuk mengadakan penelitian secara bersama-sama.

5.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan. Penulis berharap adanya pihak yang melakukan pengembangan dari pembuatan makalah ini. Pengembangan tersebut diharapkan dapat memperbaiki kekurangan dalam makalah ini.



Minggu, 01 November 2015

Pembahasan Teknologi Telematika Pada Saat Ini


Erick Pratama Afrieldy
12112523
4KA32
Pembahasan Teknologi Telematika Pada Saat Ini
Pada tahun ini atau jaman sekarang ini sudah banyak cara teknologi – teknologi yang berkembang pesat, contoh kecilnya seperti teknologi informasi yang banyak di pakai di perusahaan – perusahaan besar atau kecil untuk memberi tahu masalah atau berita penting. Banyak keuntungannya semenjak teknologi telematika ini muncul di dunia karena semua orang tidak usah merepotkan dirinya untuk memberi informasi – informasi ke orang lain atau dengan cara yang agak rumit, sebenernya teknologi telematika ini adalah saran komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik yang memiliki kemampuannya menstransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia dan berbagai cara lainnya. Teknologi telematika ini bisa disebut juga komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik yang memiliki kemampuan untuk mencari sejumlah besar informasi – informasi penting dengan sangat cepat, informasi telematika ini sering dipakai untuk beberapa bidang yaitu ICT dan GPS, teknologi ini pastinya menggunakan teknologi telematika karena alat  ini sangat lumayan canggih untuk mencari informasi dan alamat – alamat yang kita ingin ketahui dan bisa juga melacak informasi – informasi penting yang telah dibajak atau dirusak oleh orang lain selain orang yang membuat informasi penting itu.

KESIMPULAN:
Penulisan – penulisan diatas adalah sedikit contoh fungsi teknologi telematika yang telah ada pada saat ini menurut saya. Disini saya ingin memberi sedikit tambahan untuk teknologi telematika kedepannya bisa lebih baik lagi dari yang sebelumnya, saya menginginkan ada cara informasi terbaru dari informasi teknologi GPS yaitu bisa menambahkan sidik jari di dalam aplikasi itu. Mengapa saya meminta ini? Karna sudah banyak sekali kendaran – kendaraan yang hilang baik motor ataupun mobil dilingkungan kita, caranya yaitu sebelum kita memasangkan GPS di kendaraan kita seharusnya orang pihak dari GPS bisa menyuruh untuk meminta sidik jarinya sebelum GPS itu dipasangkan ke kendaraannya ataupun yang lainnya, agar disaat kita kehilangan diantara kendaraan ataupun yang lainnya kita tidak usah lagi mencari kesana kemari untuk melacak barang yang telah hilang itu, cukup pihak dari GPS hanya memunculkan penyuruhan untuk menempelkan jari dari orang yang telah kehilangan itu ke aplikasi gps itu dan pada akhirnya disitu langsung terlihat barang yang hilang itu berada dimananya.